Jakarta( FANLOGER)- Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie mengaku begitu menikmati hasil pertandingan semifinal Indonesia Masters 2023 yang membawanya pada pengalaman awal melaju ke babak final turnamen BWF di Istora Senayan, Jakarta.
Jonatan merebut tiket partai pamungkas pada turnamen berkategori BWF Luar biasa 500 itu sehabis mengalahkan pebulu tangkis asal Cina Shi Yu Qi dengan skor 21- 13, 15- 21, 21- 19.
" Puji Tuhan awal kalinya final di Istora, ini sangat berarti buat aku individu. Terus dapat dapat mengalahkan Shi di hadapan penggemar nyatanya sangat bahagia," ungkap Jonatan dikala ditemukan usai pertandingan, Sabtu.
Jonatan jadi wakil Indonesia awal yang melangkah ke babak final Indonesia Masters edisi tahun ini. Kepastian itu didapat sehabis lewat perjuangan hebat mengalami pebulu tangkis asal Cina dengan 3 gim.
Pernah tertinggal pada gim awal, Jonatan tancap gas serta dapat mengamankan gim pembuka. Sayangnya dia kehabisan momentum serbuan serta kesimpulannya terletak di dasar tekanan pada gim kedua.
Dengan kemenangan imbang, hingga Shi serta Jonatan wajib membenarkan pemenang melalui gim ketiga.
Ya sesungguhnya bukan Shi yang kendur ataupun gimana, sebab aku juga wajib mengganti strategi sebab kami bersama ingin menang. Jadi aku tidak ingin membiarkan poin demi poin lenyap dengan gampang," kata Jonatan menggambarkan.
Persaingan dramatis juga terjalin pada gim penentu. Kedua pemain silih mengejar serta kesekian kali merebut keunggulan. Apalagi kala Jonatan telah menggapai match point 20- 17, Shi masih berupaya mengejar dengan bonus 2 poin.
" Yah memanglah di( skor) 20- 17 aku memutuskan buat bermain lebih memencet dari game depan. Tetapi tadi Shi Yu Qi memiliki pengalaman lumayan baik, jadi ia dapat baca poin terakhir itu serta mengembalikan game serbuan depan aku," ucapnya menggambarkan.
Tetapi Jonatan kesimpulannya mengunci keunggulan serta memforsir Shi buat angkat koper dari babak 4 besar.
Bercermin dari pertemuan terakhirnya kontra Shi pada Olimpiade Tokyo yang berakhir kekalahan, Jonatan memperhitungkan dikala itu banyak aspek eksternal yang pengaruhi performanya.
" Waktu itu pernah COVID cocok datang di Jepang, itu pengaruh sekali buat aku. Telah latihan optimal berbulan- bulan tetapi setelah itu wajib isolasi 2 pekan, benak jadi tidak tenang sementara itu aku memiliki harapan yang sangat besar. Jika saat ini lebih enjoy," pungkas Jonatan Christie.