KALIMANTAN BARAT( FANLOGERR)- Menteri Perdagangan( Mendag) Republik Indonesia Zulkifli Hasan berkata Indonesia serta Arab Saudi mempunyai banyak kesempatan buat tingkatkan serta mempererat ikatan perdagangan spesialnya dengan memandang struktur komoditas perdagangan kedua negeri.
" Arab Saudi ialah negeri tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia ke- 24. Dari struktur komoditas perdagangan kedua negeri, masih ada banyak kesempatan buat tingkatkan serta mempererat ikatan perdagangan ke depannya," ucap Zulkifli lewat penjelasan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Zulkifli berkata di tengah krisis global yang tengah terjalin berarti untuk negara- negara di dunia, tercantum para pelakon bisnis Indonesia serta Arab Saudi supaya lebih mempererat kerja sama serta kerja sama.
Produk ekspor utama Indonesia buat Arab Saudi ialah kendaraan bermotor, minyak sawit serta turunannya, ikan, produk kertas, arang kayu, serta plywood. Sedangkan itu, produk utama Indonesia yang diimpor dari Arab Saudi antara lain ethylene glycol, sulphur, polypropylene, polyethylene, serta besi.
Zulkifli meyakini terdapatnya kesamaan pemikiran kedua negeri buat silih bekerja sama guna tingkatkan kesejahteraan rakyatnya.
" Aku percaya kita mempunyai kesamaan pemikiran kalau 2 negeri ini hendak bekerja sama lebih dalam demi kesejahteraan rakyatnya lewat penguatan zona ekonomi, paling utama lewat perdagangan, baik perdagangan produk/ komoditas serta pula jasa," kara Zulkifli.
Kehadirannya bersama perwakilan dari perusahaan- perusahaan Indonesia dalam kegiatan Forum Bisnis Indonesia- Arab Saudi yang berlangsung 21- 23 Januari 2023 di Arab Saudi menampilkan komitmen buat bisa menjalakan kerja sama yang silih menguntungkan serta berkepanjangan.
Indonesia sudah memperoleh sokongan dari Kerajaan Saudi Arabia buat kerja sama Indonesia dengan negara- negeri dalam Gulf Cooperation Council( GCC) guna memperluas akses pasar serta tingkatkan energi saing kedua negeri.
" Buat itu Indonesia pula memerlukan sokongan dari para pelakon usaha Arab Saudi supaya proses tersebut berjalan mudah hingga dengan sesi penandatanganan konvensi Indonesia- GCC CEPA," ucapnya.
Zulkifli berkomitmen memperdalam partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global, dan berupaya buat meningkatkan volume perdagangan yang bernilai tambah besar buat tingkatkan produktivitas perekonomian.
Dikala ini Indonesia telah membuka jalur yang diucap" toll way" buat memudahkan akses pasar Indonesia di luar negara. Misalnya dengan diimplementasikannya perjanjian dagang antara Indonesia dengan Australia, Chile, Korea Selatan, Negara- negara EFTA, apalagi dengan salah satu negeri GCC ialah Uni Emirat.
" Aku mengundang para pelakon usaha Arab Saudi buat pula menggunakan posisi Indonesia tersebut dengan bermitra dengan pelakon usaha Indonesia," kata Zulkifli.
Pada Forum Bisnis tersebut, Zulkifli Hasan pula menguraikan beberapa kemampuan serta keunggulan Indonesia yang bisa menguntungkan perdagangan kedua negeri. Indonesia ialah negeri yang terletak di Asia Tenggara, diapit Samudera Hindia serta Samudera Pasifik dengan jumlah penduduk dekat 273 juta jiwa dengan Pemasukan per kapita Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 4. 287 dolar AS.
Dalam penutupan forum bisnis, Zulkifli mengantarkan prediksi lembaga survei internasional Price Waterhouse Coopers serta McKinsey, kalau Indonesia hendak hadapi kemajuan ekonomi yang signifikan ialah pada 2025 dengan pemasukan per kapita Indonesia bertambah jadi lebih dari 15. 000 dolar AS. Tidak hanya itu, Indonesia hendak jadi ekonomi terbanyak ketujuh di dunia pada 2030, serta keempat pada 2050.
Dari sisi perdagangan bilateral antara Indonesia serta Arab Saudi, pada Januari- November 2022, total perdagangan Indonesia- Arab Saudi menggapai 7 miliyar dolar AS ataupun bertambah 45, 42 persen dibanding periode yang sama tahun lebih dahulu yang sebesar 4, 81 miliyar dolar AS. Sedangkan itu, total perdagangan kedua negeri pada 2021 menggapai 5, 55 miliyar dolar AS.
Usai Forum Bisnis, jadwal dilanjutkan dengan penjajakan konvensi dagang( one on one business matching). Sebanyak 15 pelakon usaha Indonesia berjumpa dengan 30 pelakon usaha Arab Saudi. Pada penjajakan konvensi dagang tersebut, tercatat kemampuan transaksi sebesar 155, 7 juta dolar AS buat produk palm oil, beras, coconut charcoal bricket, bumbu, tuna kaleng, sayur- mayur, serta santapan olahan.