Kamis, 26 Januari 2023

Berita LPS Kinerja perbankan membaik sepanjang 2022

Jakarta( FANLOGER)- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan( LPS) Purbaya Yudhi Sadewa berkata kinerja industri perbankan terus berkembang serta membaik selama tahun 2022.


" Kinerja industri perbankan terus berkembang serta membaik selama tahun 2022, baik dari sisi permodalan, likuiditas serta intermediasi keuangan," kata Purbaya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.


Purbaya berkata fundamental keadaan perbankan relatif kokoh, yang ditunjukkan dengan rasio permodalan( KPMM) industri yang terpelihara di tingkat 25, 43 persen pada periode Desember 2022.


Sedangkan itu, likuiditas pula senantiasa lumayan dengan rasio perlengkapan likuid terhadap non core deposit( Angkatan laut(AL)/ NCD) terletak di tingkat 137, 69 persen serta rasio perlengkapan likuid terhadap dana pihak ketiga( Angkatan laut(AL)/ DPK) sebesar 31, 20 persen.


Lebih lanjut dia menuturkan kinerja intermediasi keuangan pula terus membaik. Pada Desember 2022, kredit perbankan berkembang sebesar 11, 35% secara dibanding periode yang sama tahun lebih dahulu( yoy), sebaliknya dana pihak ketiga( DPK) berkembang sebesar 9, 01 persen( yoy).


Pemulihan kinerja intermediasi tersebut diiringi pula dengan terus membaiknya aspek pengelolaan kredit. Rasio Gross Non Performing Loan( NPL) ataupun kredit bermasalah pada periode Desember 2022 terletak pada tingkat yang terkontrol sebesar 2, 44 persen. Sedangkan rasio Loan at Risk perbankan ataupun kredit berisiko terus menyusut ke tingkat 14, 05 persen.


Sedangkan itu pertumbuhan suku bunga pasar simpanan( SBP) buat simpanan rupiah terpantau naik sebesar 11 basis poin( bps) jadi sebesar 2, 95 persen pada periode observasi 20 Desember 2022 sampai 16 Januari 2023 dibanding periode penetapan sewaktu- waktu Desember 2022.


Perihal itu menampilkan kalau perbankan secara bertahap merespon peningkatan suku bunga acuan bank sentral( BI7DRR).


Walaupun demikian, keadaan likuiditas yang masih relatif longgar potensial pengaruhi kecepatan bank dalam merespon peningkatan BI7DRR.


Sebaliknya SBP simpanan valas di periode observasi yang sama terpantau naik sebesar 11 bps jadi sebesar 1, 48 persen bila dibanding periode penetapan sewaktu- waktu Desember 2022.


Peningkatan SBP valas itu bersinambung sejalan dengan tren kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat( AS), The Fed, yang masih bertambah buat menanggulangi gejolak inflasi global, spesialnya di negara- negara maju.


LPS menjamin tiap rekening simpanan nasabah perbankan di Indonesia sampai Rp2 miliyar per nasabah per bank. Sampai dikala ini, cakupan simpanan perbankan oleh LPS terpelihara di tingkat yang sangat mencukupi.


Besaran nilai simpanan yang dipastikan LPS sebesar Rp2 miliyar per nasabah per bank setara dengan 32, 1 kali Produk Dalam negeri Bruto( PDB) per kapita nasional tahun 2021.


Rasio tersebut jauh di atas rata- rata negeri berpenghasilan menengah ke atas yang sebesar 6, 3 kali PDB per kapita, serta negeri berpenghasilan menengah ke dasar( lower- middle income countries) yang sebesar 11, 3 kali PDB per kapita.


Berikutnya, bersumber pada informasi Desember 2022, jumlah rekening nasabah bank universal yang dipastikan segala simpanannya, ialah simpanan hingga dengan Rp2 miliyar, sebesar 99, 93 persen dari total rekening ataupun setara dengan 508, 2 juta rekening.


Sebaliknya pada bank perkreditan rakyat( BPR) serta BPR syariah BPR/ BPRS bersumber pada informasi November 2022, jumlah rekening yang dipastikan segala simpanannya sebesar 99, 98 persen dari total rekening ataupun setara dengan 15, 1 juta rekening. 

Tag Terpopuler